5/06/2018

Trainer Competencies : Maintenance Trainee Attention


Bagian dari buku People Development Handbook

Menambahkan bumbu homor dalam memberikan contoh juga akan menjadi nilai plus bagi training yang Anda delivery. Sehingga training yang Anda delivery tidak membosankan. Di satu sisi lain, di bab berikutnya kita akan memperlajari indikator kesusksesan training, yang salah satunya adalah positive reaction, dan humor bisa jadi akan sangat membantu Anda mendapatkan positive reaction.
Menambahkan bumbu humor dalam memberikan contoh bisa dilakukan dengan memanfaatkan beberapa teknik stand up comedy. Salah satunya adalah act out. Teknik ini adalah memaksimalkan gerakan. Dalam training Change Management contohnya. Set up yang saya bangun adalah “Semuanya sudah berubah bahkan pepatahpun juga sudah berubah, dulu pepatahnya adalah tak kenal maka tak sayang”. Punch line atau humor yang saya masukan, “sekarang walau tak kenal saja sudah sayang, buktinya saya belum kenal dengan mbak ini, tapi saya sudah sayang” (sambil act out mendekat dan bikin gerakan mukul-mukul sayang).

Perhatikan bahwa dari contoh di atas ada dua hal yang bisa jadi membuat peserta tertawa. Pertama adalah gerakan mukul-mukul sayang dan yang kedua memang kata-kata punch line yang lucu. Kelucuan yang muncul dari gerakan mukul-mukul sayang itulah yang disebut sebagai act out.
Act out lain saya gunakan saat memberikan contoh di training Internalisasi Corporate Culture. Set up “setiap orang, keluarga, organisasi, daerah bahkan negara punya culture nya masing-masing. Lain lading lain belalang, lain lubuk lain ikannya. begitu juga dengan daerah asal saya, Rembang punya culture sedekah. Sehingga ada sedekah laut dan sedekah bumi”. Punch line “secara individu, juga senang bersedekah, apalagi bapak-bapaknya. Mereka senang bersedekah kepada gadis-gadis muda, nyawer-nyawer (sambil act out memberikan sawer)”.

Teknik lain yang juga bisa dimanfaatkan adalah comparation. Seperti namanya, teknik comparation ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal lain, pastikan bahwa yang dibandingkan adalah sebanding. Kembali lagi pada training Personality Plus Di Tempat Kerja, dimana ada dua hal yang bisa saya bandingkan, yaitu introvert dan extrovert. Sehingga set up yang saya banggun adalah “orang dengan kepribadian extrovert mereka berfikir sambil
berbicara, semakin keras bicaranya semakin keras berfikirnya. Introvert sebaliknya, orak mereka berfikir saat berhenti berbicara”. Punch line yang saya munculkan, “Anda kemudian bisa melihat, orang extrovert banyak berbicara dan orang introvert mereka lebih senang berbicara pada penjahit, karena penjahit punya banyak bahan”. Kalau pesertanya belum ngeh kemudian saya tambahi, “bahan omongan”.

Anda Dapat membaca lebih lanjut dalam buku people development handbook

Tidak ada komentar: